PEMUDA
MASA KINI DAN AL-QUR’AN
Pemuda
masa kini sangat berbeda jauh dengan pemuda masa dulu. Banyak sekali
perbedaan-perbedaan yang terjadi pada remaja sekarang ini. Bisa dilihat dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan kita, sebagian besar remaja tidak lagi
peduli dengan aqidah mereka dan lebih parahnya lagi mereka yang tidak tahu atau
kurang mengerti dengan aqidah yang mereka pegang (islam) malah justru menjauh
dari hal-hal yang bisa dijadikannya ajang untuk memperbaiki diri atau mereka
sama sekali masa bodoh dengan hal tersebut. Para remaja sekarang ini lebih
mementingkan urusan duniawi mereka saja dan tidak peduli dengan akhirat mereka
nantinya.
Mereka
beranggapan bahwa untuk urusan akhirat itu belakangan. Kita hidup sekarang di
dunia, jadi buat apa memikirkan akhirat. Itu adalah jawaban dari beberapa
remaja yang tidak peduli dan tidak ingin tahu, belajar dan beramal untuk
akhiratnya. Yang lebih parah lagi, kebanyakan dari mereka menganggap
orang-orang atau teman mereka yang mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan itu
adalah suatu hal yang kuno, tidak modern dan tidak gaul. Bahkan ada diantara
mereka yang sudah cukup umur, berpendidikan malah melarang keluarganya untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan kegamaan, katanya untuk apa mengikuti kegiatan itu,
tidak penting. Itu kata mereka yang dibutakan oleh harta dan pangkat duniawi
mereka. Nauzubillah…
Sekarang
ini sangatlah banyak lembaga atau organisasi di sekitar kita, baik itu
organisasi atau lembaga keagamaan maupun lembaga atau organisasi kemasyarakatan
dan organisasi-organisasi lainnya. Tetapi buktinya banyak remaja yang
memprioritaskan mengikuti kegiatan-kegiatan yang menurut mereka bagus, modern,
gaul dan tidak kuno. Tetapi nyatanya sangatlah tidak sesuai dengan aqidah kita
sebagai umat muslim. Disini dapat dilihat bahwa kebanyakan remaja mengiktui
suatu organisasi atau lembaga dengan melihat hanya untuk duniawi mereka saja.
Mereka lebih bangga ke luar negeri dengan paiawainya menggunakan bahasa asing
dibanding dengan membaca al-qur’an.
Sebenarya
permaslahan tersebut bukan saja berakar dari remaja itu sendiri, tetapi juga
kepada orang tua mereka. Sejak dini mereka sudah dilatih dari orang tua mereka
masing-masing. Kita bisa lihat tempat-tempat belajar bahasa inggris, les
matematika dan tempat-tempat bimbel lainnya lebih ramai dibanding dengan
tempat-tempat menuntut ilmu agama, tempat belajar mengaji dan lain sebagainya.
Remaja sekarang ini sudah mengenal hal-hal tersebut sejak mereka duduk di
bangku sekolah dasar dan pada akhirnya mereka lebih menonjol ke hal tersebut.
Selain
itu, remaja sekarang ini lebih di sibukkan dengan aktivitas dunia maya. Setiap
hari, setiap saat mereka tak luput dari urusan dunia maya mereka. Hal inilah
salah satu dari sekian banyak yang membuat remaja lupa bahkan tidak mempunyai
waktu untuk mengisi waktu mereka untuk hal-hal yang berbau keagamaan. Remaja
sekarang kaya akan teknologi yang dimiliki, mulai dari handphone termahal,
iphone, tab dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka menggunakan teknologi
tersebut hanya untuk bersenang-senang saja dan tidak menggunkannya untuk
mencari ridha Allah SWT.
Bayangkan
saja, tidak di rumah, di sekolah, di kampus bahkan di jalan dan di kamar
mandipun mereka tidak pernah berpisah dengan handphone, iphone, tab dan lain
sebagainya, bahkan di saat tertidurpun. Hal tersebutlah dari sekian banyak yang
membuat remaja sekarang ini berbeda dengan remaja dulu.
Contoh
lainnya yang membuat remaja sekarang ini berbeda dengan remaja dulu yaitu
remaja sekarang lebih menyukai membaca novel-novel klasik, percintaan dan lain
sebagainya. Bahkan mereka rela membeli novel atau majalah kesukaan mereka
seminggu sekali dengan harga yang lumayan mahal dibanding dengan menyisihkan
uangnya untuk anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan
bantuan.
Selain
dari membaca buku atau novel favorit mereka, remaja sekarang sangat
tergila-gila dengan berbagai macam film. Mulai dari film Korea, Jepang,
Thailand, Anime dan lain sebagainya. Bahkan mereka rela duduk berjam-jam,
begadang, di depan televisi atau laptop mereka hanya untuk menonton film-film
tersebut. Selain itu, remaja sekarang ini juga sangat menyukai musik-musik baik
itu musik dari Indonesia sendiri lebih-lebih musik dari luar negeri.
Sampai-sampai mereka terhanyut dengan lagu yang di dengarkan.
Kesemua
hal diatas membuat remaja melupakan akhirat dan aqidah mereka. Mereka rela
bahkan acuh mendengarkan azan apalagi melaksanakan shalat ketika mereka sudah
hanyut dengan kegemaran duniawi mereka. Jangankan untuk membaca al-qur’an
azanpun dihirauakan apalagi untuk mengikuti kajian-kajian islam, mereka tidak
mempunyai waktu untuk itu. Nauzubillah…
Pemuda
masa kini sangatlah berbeda dengan pemuda dulu. Pemuda sekarang ini Cuma
mementingkan urusan duniawi saja, mereka jauh dari al-qur’an jauh dari
as-sunnah dan jauh dari hal-hal yang bersifat islami. Mereka menjadikan
Al-Qur’an hanya sebagai symbol agama dan kitab mereka. Pada umumnya para remaja
masa kini Cuma membuka atau membaca Al-Qur’an hanya di bulan Ramadhan saja,
selebihnya di simpan rapat-rapat di dalam lemari. Astagfirullah…
Mereka
tidak menyadari bahwa di dalam Al-Qur’an banyak sekali keajaiban-keajaiban yang
dapat ditemukan didalamnya. Mereka tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman
hidup mereka. Tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber hukum mereka. Karena
apa ? karena mereka tidak tahu sama sekali.
Hal
diatas tersebut merupakan problematika umat islam bukan hanya terjadi pada
pemuda saja. Dimana problematika tersebut terjadi karena adanya kesenjangan
antar realita dengan idealis umat islam. Kita bisa melihat kondisi umat islam
yang ideal itu pada Rasulullah SAW. Seperti yang dijelaskan di dalam surah
Al-Imran : 110 yang artinya “kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah
dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun
kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Selain
itu kondisi umat ideal yaitu bersatu pada akidah yaitu Allah SWT, dalam hal
kepemimpinan yaitu Rasulullah SAW dan bersatu dalam jamaah (berpegang teguh
pada yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW). Sedangkan kondisi realitanya yaitu
terbelakang, menyeru kepada kemungkaran dan mencegah kepada kebaikan,
mengakal-akali syariat, meninggalkan jihad dan ridha dengan dunia.
Hal
tersebut merupakan permasalahan yang sekarang terjadi bukan hanya di kalangan
pemuda saja, Lalu apa yang harus di lakukan untuk mengatasi semua hal
tersebut?? Apakah kita sebagai umat islam, sebagai saudara seislam mereka hanya
tinggal diam melihat kejadian-kejadian tersebut ? melihat saudara-saudara kita
lupa akan kematian ? meninggalkan saudara-saudara kita di belakang ?? tentu
tidak!! Jawabannya singkat.
Mari
kita mengajak mereka untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta
mengikuti pembelajaran islam secara intensif. Untuk para orang tua agar kiranya
mendidik anaknya sejak dini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga
sejak dini sudah tertanam didalam hatinya untuk melakukan kebaikan-kebaikan.
Dan untuk para pemuda sekarang ini, marilah bersama-sama untuk kembali kejalan
Allah SWT, sesungguhnya Allah maha penerima taubat bagi hamba-hambanya yang betul-betul ingin
bertaubat dan betul-betul menyesali perbuatannya.
Terima kasih
Uce Ayuandyka. M
Fakultas Kedokteran Gigi Unhas
02 Desember 2013