http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/tail2.gif
Rss Feed

PEMUDA MASA KINI DAN AL-QUR’AN

PEMUDA MASA KINI DAN AL-QUR’AN
Pemuda masa kini sangat berbeda jauh dengan pemuda masa dulu. Banyak sekali perbedaan-perbedaan yang terjadi pada remaja sekarang ini. Bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita, sebagian besar remaja tidak lagi peduli dengan aqidah mereka dan lebih parahnya lagi mereka yang tidak tahu atau kurang mengerti dengan aqidah yang mereka pegang (islam) malah justru menjauh dari hal-hal yang bisa dijadikannya ajang untuk memperbaiki diri atau mereka sama sekali masa bodoh dengan hal tersebut. Para remaja sekarang ini lebih mementingkan urusan duniawi mereka saja dan tidak peduli dengan akhirat mereka nantinya.
Mereka beranggapan bahwa untuk urusan akhirat itu belakangan. Kita hidup sekarang di dunia, jadi buat apa memikirkan akhirat. Itu adalah jawaban dari beberapa remaja yang tidak peduli dan tidak ingin tahu, belajar dan beramal untuk akhiratnya. Yang lebih parah lagi, kebanyakan dari mereka menganggap orang-orang atau teman mereka yang mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan itu adalah suatu hal yang kuno, tidak modern dan tidak gaul. Bahkan ada diantara mereka yang sudah cukup umur, berpendidikan malah melarang keluarganya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kegamaan, katanya untuk apa mengikuti kegiatan itu, tidak penting. Itu kata mereka yang dibutakan oleh harta dan pangkat duniawi mereka. Nauzubillah…
Sekarang ini sangatlah banyak lembaga atau organisasi di sekitar kita, baik itu organisasi atau lembaga keagamaan maupun lembaga atau organisasi kemasyarakatan dan organisasi-organisasi lainnya. Tetapi buktinya banyak remaja yang memprioritaskan mengikuti kegiatan-kegiatan yang menurut mereka bagus, modern, gaul dan tidak kuno. Tetapi nyatanya sangatlah tidak sesuai dengan aqidah kita sebagai umat muslim. Disini dapat dilihat bahwa kebanyakan remaja mengiktui suatu organisasi atau lembaga dengan melihat hanya untuk duniawi mereka saja. Mereka lebih bangga ke luar negeri dengan paiawainya menggunakan bahasa asing dibanding dengan membaca al-qur’an.
Sebenarya permaslahan tersebut bukan saja berakar dari remaja itu sendiri, tetapi juga kepada orang tua mereka. Sejak dini mereka sudah dilatih dari orang tua mereka masing-masing. Kita bisa lihat tempat-tempat belajar bahasa inggris, les matematika dan tempat-tempat bimbel lainnya lebih ramai dibanding dengan tempat-tempat menuntut ilmu agama, tempat belajar mengaji dan lain sebagainya. Remaja sekarang ini sudah mengenal hal-hal tersebut sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar dan pada akhirnya mereka lebih menonjol ke hal tersebut.
Selain itu, remaja sekarang ini lebih di sibukkan dengan aktivitas dunia maya. Setiap hari, setiap saat mereka tak luput dari urusan dunia maya mereka. Hal inilah salah satu dari sekian banyak yang membuat remaja lupa bahkan tidak mempunyai waktu untuk mengisi waktu mereka untuk hal-hal yang berbau keagamaan. Remaja sekarang kaya akan teknologi yang dimiliki, mulai dari handphone termahal, iphone, tab dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka menggunakan teknologi tersebut hanya untuk bersenang-senang saja dan tidak menggunkannya untuk mencari ridha Allah SWT.
Bayangkan saja, tidak di rumah, di sekolah, di kampus bahkan di jalan dan di kamar mandipun mereka tidak pernah berpisah dengan handphone, iphone, tab dan lain sebagainya, bahkan di saat tertidurpun. Hal tersebutlah dari sekian banyak yang membuat remaja sekarang ini berbeda dengan remaja dulu.
Contoh lainnya yang membuat remaja sekarang ini berbeda dengan remaja dulu yaitu remaja sekarang lebih menyukai membaca novel-novel klasik, percintaan dan lain sebagainya. Bahkan mereka rela membeli novel atau majalah kesukaan mereka seminggu sekali dengan harga yang lumayan mahal dibanding dengan menyisihkan uangnya untuk anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Selain dari membaca buku atau novel favorit mereka, remaja sekarang sangat tergila-gila dengan berbagai macam film. Mulai dari film Korea, Jepang, Thailand, Anime dan lain sebagainya. Bahkan mereka rela duduk berjam-jam, begadang, di depan televisi atau laptop mereka hanya untuk menonton film-film tersebut. Selain itu, remaja sekarang ini juga sangat menyukai musik-musik baik itu musik dari Indonesia sendiri lebih-lebih musik dari luar negeri. Sampai-sampai mereka terhanyut dengan lagu yang di dengarkan.
Kesemua hal diatas membuat remaja melupakan akhirat dan aqidah mereka. Mereka rela bahkan acuh mendengarkan azan apalagi melaksanakan shalat ketika mereka sudah hanyut dengan kegemaran duniawi mereka. Jangankan untuk membaca al-qur’an azanpun dihirauakan apalagi untuk mengikuti kajian-kajian islam, mereka tidak mempunyai waktu untuk itu.  Nauzubillah…
Pemuda masa kini sangatlah berbeda dengan pemuda dulu. Pemuda sekarang ini Cuma mementingkan urusan duniawi saja, mereka jauh dari al-qur’an jauh dari as-sunnah dan jauh dari hal-hal yang bersifat islami. Mereka menjadikan Al-Qur’an hanya sebagai symbol agama dan kitab mereka. Pada umumnya para remaja masa kini Cuma membuka atau membaca Al-Qur’an hanya di bulan Ramadhan saja, selebihnya di simpan rapat-rapat di dalam lemari. Astagfirullah…
Mereka tidak menyadari bahwa di dalam Al-Qur’an banyak sekali keajaiban-keajaiban yang dapat ditemukan didalamnya. Mereka tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup mereka. Tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber hukum mereka. Karena apa ? karena mereka tidak tahu sama sekali.
Hal diatas tersebut merupakan problematika umat islam bukan hanya terjadi pada pemuda saja. Dimana problematika tersebut terjadi karena adanya kesenjangan antar realita dengan idealis umat islam. Kita bisa melihat kondisi umat islam yang ideal itu pada Rasulullah SAW. Seperti yang dijelaskan di dalam surah Al-Imran : 110 yang artinya “kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Selain itu kondisi umat ideal yaitu bersatu pada akidah yaitu Allah SWT, dalam hal kepemimpinan yaitu Rasulullah SAW dan bersatu dalam jamaah (berpegang teguh pada yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW). Sedangkan kondisi realitanya yaitu terbelakang, menyeru kepada kemungkaran dan mencegah kepada kebaikan, mengakal-akali syariat, meninggalkan jihad dan ridha dengan dunia.
Hal tersebut merupakan permasalahan yang sekarang terjadi bukan hanya di kalangan pemuda saja, Lalu apa yang harus di lakukan untuk mengatasi semua hal tersebut?? Apakah kita sebagai umat islam, sebagai saudara seislam mereka hanya tinggal diam melihat kejadian-kejadian tersebut ? melihat saudara-saudara kita lupa akan kematian ? meninggalkan saudara-saudara kita di belakang ?? tentu tidak!!  Jawabannya singkat.
Mari kita mengajak mereka untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta mengikuti pembelajaran islam secara intensif. Untuk para orang tua agar kiranya mendidik anaknya sejak dini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga sejak dini sudah tertanam didalam hatinya untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Dan untuk para pemuda sekarang ini, marilah bersama-sama untuk kembali kejalan Allah SWT, sesungguhnya Allah maha penerima taubat  bagi hamba-hambanya yang betul-betul ingin bertaubat dan betul-betul menyesali perbuatannya.
Terima kasih
Uce Ayuandyka. M
Fakultas Kedokteran Gigi Unhas
02 Desember 2013

KETERAMPILAN BELAJAR makalah by Ayhouandyka Scout Poetrymayorr

RINTIHAN TANGIS ANAK NEGERI

RINTIHAN TANGIS ANAK NEGERI

Tanah hijau membentang subur
Air biru penuh kekayaan
Tapi mengapa anak negeri ini
Lapar diatas negeri subur           
Haus ditengah genangan air yang membiru

            Dengan mimpi sinar mentari akan cerah hari esok
            Berbekal tangan kokoh dan otot yang kuat
            Iringan doa dan harapan yang tak pernah putus
            Menggendong dollar buat negeri tercinta
            Disambut senyum sanak saudara

Mimpi kadang hanya mimpi
Sejuta duka yang menjadi kenyataan
Penghinaan, penganiayaan, pemerkosaan
Bahkan nyawa akan terengguk
Air mata anak negeri menjadi saksi bisu

            Kami juga manusia…..
            Mereka bertepuk dada diatas kekayaan
            Bertepuk dada diatas anak negeri
            Bertepuk dada diatas budaya kita
            Bertepuk dada diatas wilayah kita

Adakah kita yang sadar dengan kenyataan ?
Dimana martabat anak negeri ini ?
Dimana kedaulatan negeri ini ?
Dimana semangat juang 45 ?
Dimana kecerdasan anak negeri ini ?
            Terkadang anak negeri merasa jenuh, kesal, dan marah
            Tapi pada siapakah ia mengadu  ?
            Kepada ayahnya ? tidak !
            Kepada ibunya ? tidak !
            Lalu kepada siapa ?

Kepada yang duduk diatas sana
Yang hidupnya santai, bahagia dengan apa yang dimiliki
 Tanpa pernah memikirkan nasib warganya
Yang menjerit kesusahan,kesakitan
Hanya untuk selembar kertas  bernilai

            Jiwa dan raga….
            Bulan dan matahari…
            Pergi entah kemana, alam kembali tentram
            Gelap perlahan kiat mengubur harapan

            Derita menjadi saudaranya